Kita semua maklum bahwa keikhlasan itu menjadi pra-syarat untuk apa-apa amalan kita diterima oleh Allah swt. Karena kita inginkan amalan kitalah yang bakal menjelma sebagai makhluk yang indah bila kita di dalam alam barzakh nanti, kita berharap agar amalan kitalah yang dapat membela kita pada hari pembalasan kelak.
Sudah tentu, niat pada permulaan kita membuat sesuatu, hingga ke akhirnya perlulah hanya karena Allah semata-mata. Tidak peduli amalan itu menyentuh hal-hal yang bersifat pribadi ataukah dalam kehidupan berdakwah. Namun, ibarat kita hendak mengenal apakah kita sudah terserang penyakit ‘chicken pox’ dsbnya, ada tanda-tanda yang dapat menolong kita memastikan adakah benar kita ini ikhlas. Antara lain :
- Kita takutkan sanjungan dan pujian manusia;
- Kita tidak marah, kecil hati bila dikritik oleh orang lain;
- Kita tidak merasa bangga bila dipuji.
- Kita senantiasa menganggap diri selalu kurang dalam ibadah, tidak memuji diri sendiri.
- Tidak malas, lemah, dan ketinggalan dalam kesusahan.
- Tidak jemu dalam berusaha mengajak orang kepada Islam.
- Tidak menjauhkan diri dari jamaah walau dicaci orang.
- Di dalam berorganisasi/berjamaah, tidak ingin menjadi ketua tetapi tetap bekerja dan memberikan bantuan sesuai kemampuan.
- Tidak mempersoalkan apakah menjadi pemimpin atau pengikut.
- Tidak marah, malah gembira, bila muncul orang lain sebagai pemimpin
menggantikan dirinya.
Begitulah antara lain hal-hal yang perlu kita perhatikan. Ini hanyalah panduan saja sebagai langkah berjaga-jaga dalam memastikan amalan diri sendiri bersih dari sifat ria’, taajub, takabbur dan sifat-sifat jelek lainnya. Pekerjaan yang lahirnya baik, tetapi jika diselimuti oleh segala sifat yang batil tersebut, maka sia-sialah di sisi Allah swt, termasuk mereka yang berperang di saf terdepan dan mati di medan peperangan.
Namun demikian, karena kelemahan manusia, tidak layak sebenarnya untuk menilai atau menghukum orang lain ikhlas ataukah tidak.Kita hanya boleh melihat yang lahir saja. Allah swt yang Maha Mengetahui dan hanya Allah swt sajalah yang berhak membalas segala amalan, apakah amalan yang baik atau sebaliknya.Mari kita berdoa :
Wahai Tuhan kami!
Perbaikilah hati kami, hapuskanlah cacat cela kami, bimbinglah kami ke arah kebaikan, hiasilah kami dengan takwa, kurniakanlah kepada kami taat setia kepadaMu sepanjang hidup kami.
Wahai Tuhan kami!
Jadilah kami ikhlas kepadaMu, syukur kepadaMu, bertawakkal kepadaMu, taubat kepadaMu, khusyuk kepadaMu.
Wahai Tuhan kami!
Sesungguhnya kami mohon kepadaMu , ketetapan di dalam urusan ini, keazaman di dalam hidayah, tolonglah kami mengingat Engkau menyebut namaMu, mensyukuri Engkau , baik ibadat kepadaMu.
Amin
No comments:
Post a Comment